KEDUDUKAN MANUSIA DAN MALAIKAT
a. Kedudukan Manusia Dalam Beriman Kepada Malaikat.
Malaikat merupakan makhluk ghaib oleh karena itu tidak bisa dibuktikan keberadaannya oleh panca indra manusia, yang mengeta¬hui secara pasti tentang keberadaan Malaikat hanyalah Allah swt. sendiri, sedang manusia tidak diperintah untuk mengetahui dan menyelidikinya.
Manusia diciptakan oleh Allah swt. memiliki tiga tugas pokok, yaitu :
1. Untuk menyembah dan berbakti kepada Allah swt. semata.
2. Untuk menjadi kholifah di muka bumi.
3. Untuk diuji oleh Allah swt. sejauh mana manusia telah menjalankan 2 tugas di atas.
Untuk menjalankan missinya manusia dilengkapi dengan beberapa kemampuan dasar, antara lain diberikan akal dan nafsu, sedangkan dalam pelaksanaannya Allah swt. memberikan petunjuknya melalui Agama Islam.
Beriman kepada Malaikat bukan berarti mengkultuskannya, akan tetapi agar manusia mengetahui bahwa segala kejadian dimuka bumi ini dibawah kontrol dan pengawasan Malaikat yang telah ditugasi oleh Allah swt.
b. Persamaan/Perbedaan antara Manusia dan Malaikat.
Antara manusia dan malaikat memiliki persamaan dan perbedaan, persamaannya karena keduanya sama-sama berkedudukan sebagai hamba dan mahluk ciptaan Allah swt. Kemudian perbedaan antara keduanya adalah dalam hal asal usul kejadian, fungsi dan tugas.
Asal usul kejadian manusia dan malaikat memiliki perbedaan prinsip, Malaikat dicipta¬kan Allah swt. dari nur dan tanpa jenis kelamin. Malaikat adalah mahluk yang selalu taat dan patuh sehing-ga amal perbuatannya tidak ada yang mencacat dan langsung dibawah pengawasan Allah swt.
Dengan demikian maka antara manusia dan Malaikat dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Berbeda asal ciptaannya, Malaikat-malaikat Allah swt. dicipta dari nur atau cahaya, se¬dangkan manusia diciptakan dari sari pati tanah.
2. Berbeda dalam tugas.Malaikat bertugas mengabdi kepada Allah swt. dan mengawasi tugas manusia, sedangkan manusia bertugas seperti tersebut di atas.
3. Berbeda dalam sifat-sifatnya. Malaikat adalah makhluk ghaib, tidak memiliki jenis kelamin, tidak makan, tidak minum, tidak tidur, tidak pernah payah dan sakit serta tidak pernah melanggar larangan Allah swt.
Malaikat senantiasa taat terhadap perintah dan sama sekali tidak tertarik untuk melangar larangan Allah swt., sedangkan sifat-sifat manusia pada umumnya sering merupakan kebalikan dari sifat Malikat.
Menurut bahasa, kata “Malaikat” merupakan kata jamak yang berasal dari Arab malaka (ملك) yang berarti kekuatan, yang berasal dari kata mashdar “al-alukah” yang berarti risalah atau misi, kemudian sang pembawa misi biasanya disebut dengan Ar-Rasul. Malaikat diciptakan oleh Allah terbuat dari cahaya (nuur), berdasarkan salah satu hadist Muhammad, “Malaikat telah diciptakan dari cahaya.”
Iman kepada malaikat adalah bagian dari Rukun Iman. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya.
Walaupun manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi pada para Nabi dan Rasul. Malaikat selalu menampakan diri dalam wujud laki-laki kepada para nabi dan rasul. Seperti terjadi kepada Nabi Ibrahim
PENGERTIAN IMAN KEPADA MALAIKAT
Iman Kepada Malaikat yaitu meyakini tanpa ragu di dalam hati dan pikiran bahwa selain menciptakan manusia Allah juga menciptakan malaikat dari cahaya, dan bahwa malaikat itu adalah makhluk yang paling taat dan tidak sekalipun berbuat maksiat.
Dalil:
“Dan barang siapa yang kafir terhadap Allah, malaikat-malaikatNya , kitab-kitabNya, Rasul-rasulNya dan hari akhirat maka sungguh dia dalam kesesatan yang nyata”. (AnNisa’: 136)
“Barang siapa menjadi musuh Allah dan malaikat-malaikatNya dan Rasul-rasulNya dan jibril dan mikail maka Sungguh Allah musuh orang-orang kafir”. ( AlBaqarah: 98)
Sifat-sifat Malaikat
1. Wujudnya halus tak nampak mata “خلق الملائكة من نور ” (HR.Muslim)
2. Tidak laki-laki dan tidak perempuan dan tidak menikah. (lihat Asshafat:149-152)
3. Memiliki ajnihah. Lihat Surat Fathir ayat 1.
4. Hamba Allah yang mulia, tidak sekalipun menentang perintah Allah .( At Tahrim: 6)
HUKUM BERIMAN KEPADA MALAIKAT
Sebagai umat islam beriman kepada malaikat hukumnya fardu ‘ain. Adapun perintah untuk beriman kepada malaiakat tersurah dalam firman Allah swt. di dalam surat Al Baqarah ayat 3 dan 285, dan hadis Nabi saw.
KEJADIAN MALAIKAT
Adapun mengenai malaikat Al-Quran tidak menjelaskan asal terjadinya, tetapi dijelaskan oleh hadis Nabi Muhammad SAW, sebagai berikut.
“dari Aisyrah, Rosulullah saw. Bersabda : Malaikat itu diciptakan dari cahaya sedangkan jin dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepada kamu semua.” (HR.Muslim)
KEDUDUKAN MANUSIA DAN MALAIKAT DI SISI ALLAH
Kedudukan manusia lebih sempurna dan mulia di sisi Allah ketimbang malaikat. Firman Allah swt. dalam QS AL-Isra ayat 70 :
“dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka dari darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.” (QS Al-Isra 17 :70)
Oleh sebab itu Allah swt. mengangkat menusia menjadi khalifah/ wakil Allah (QS 2: 30). Keterkaitan manusia dan malaikat terletak pada kedudukan dan tugasnya yang berbeda, yaitu sebagai berikut.
Manusia adalah hamba Allah swt. Mengangkat manusia menjadi khalifah di muka bumi yang bertugas untuk mengelola dan memakmurkan bumi dengan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan makhluk lainnya, khususnya manusia (QS 2: 30, QS 33: 72)
Malaikat adalah hamba Allah swt. dan utusannya yang bertugas antara lain mengawasi/ menjaga perbuatan manusia saat melaksanakan fungsinya sebagai penguasa khalifah (QS 13 : 11).
Dengan demikian, sesungguhnya malaikat dan manusia adalah sama-sama utusan Allah swt. sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Hajj 22 :75 sebagai berikut.
“Allah memilih para utusan (-Nya) dari malaikat dan dari manusia. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS Al-Hajj 22 : 75)
PERBEDAAN MALAIKAT DENGAN MAKHLUK GHAIB LAINNYA
1. Perbedaan malaikat dengan iblis-setan
a. Malaikat
Malaikat sebangsa jin yang di ciptakan dari cahaya, ia patuh, taat, menjalankan perintah Allah, tidak sombong (QS 2: 34, QS 38: 73).
b. Iblis-Setan
Sebangsa jin yang tercipta dari api ingkar dan sombong serta tidak taat dan patuh atas perintah Allah SWT. (QS 2 : 34, QS 38 : 73-76, QS 17 : 27), iblis selalu menimbulkan perselisihan (QS 17 : 53), iblis menyesatkan semua manusia (QS 38 : 82).
Apakah manusia lebih rendah dari malaikat atau lebih tinggi derajatnya dari malaikat?
Sadarilah akan kekuatan,kemampuan yang anda miliki sejak anda dilahirkan didunia ini,anda bisa melakukan apa aja yang anda inginkan,dengan menggunakan kemampuan anda sendiri, manusia diciptakan lebih tinggi derajatnya dari pada mahluk ciptaan tuhan yang lain.
Pernyataan di atas adalah menceritakan tentang manusia yang diciptakan lebih tinggi derajatnya dari pada manusia?? Nahh…ada sedikit yang mengganjal di dalam pernyataant tersebut, yakni apakah dalam kalimat pernytaan “manusia lebih tinggi derajatnya dari mahluk ciptaan Tuhan yang lain”, apakah dalam pernyataan mahluk lain tersebut termasuk malaikat didalamnya??? Jika ya, berarti manusia derajatnya lebih tinggi dari pada mahluk ciptaan Tuhan lain bernama Malaikat, dan jika benar pernyataan tersebut, apakah yang membedakan manusia dan malaikat sehingga manusia bisa lebih tinggi derajatnya dari pada malaikat??
Pertanyaan ini juga dilontarkan malaikat ketika ia bertanya kepada Allah mengapa dia harus bersujud kepada manusia( Nabi Adam ) yang nantinya akan mendustai-Nya.? Namun Allah menyuruh malaikat untuk menyebutkan benda yang Ia tunjuk. Malaikat tidak dapat menjawab karena mereka tidak tahu. Sedangkan Adam dapat menjawab semuanya karena telah diberi akal an pengetahuan. Malaikat langsung meminta maaf kepada Allah atas kekhilafan mereka dan langsung bersujud kepada Adam.
Nahh…atas dasar itulah manusia diciptakan derajatnya lebih tinggi dari pada malaikat, manusia dan malaikat diciptakan dari sesuatu yang berbeda pula, Malaikat di ciptakan dari cahanya yang sangat lembut, sedangkan manusia diciptakan dari tanah. Adapun perbedaan bekal dari keduanya saat keduanya diciptakan, Manusia diciptakan dari tanah dan dibekali akal, pikiran dan nafsu. Sedangkan Malaikat diciptakan dari cahaya dan ditentukan kodratnya untuk patuh kepada Tuhan. Jadi secara garis besar manusia bisa diciptakan lebih tinggi derajatnya dari pada Malaikat karena manusia diciptakan dengan dibekali akal, pikiran dan nafsu.
PARA MALAIKAT DAN MALAIKAT TUHAN
Nas : Hak 2:1
Ayat: "Lalu malaikat Tuhan pergi dari Gilgal ke Bokhim dan berfirman, 'Telah Kutuntun kamu keluar dari Mesir dan Kubawa ke negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyangmu, dan Aku telah berfirman: Aku tidak akan membatalkan perjanjian-Ku dengan kamu selama-lamanya.'"
Alkitab sering kali menyebut malaikat; artikel ini memberikan pandangan sekilas mengenai ajaran Alkitab tentang malaikat.
PARA MALAIKAT.
Kata "malaikat" (Ibr. _malak_; Yun. _angelos_) berarti "pesuruh". Para malaikat adalah pesuruh atau hamba sorgawi Allah (Ibr 1:13-14), diciptakan Allah sebelum dunia ini ada (Ayub 38:4-7; Mazm 148:2,5; Kol 1:16).
1) Alkitab berbicara tentang malaikat yang baik dan yang jahat, sekalipun ditekankan bahwa pada mulanya semua malaikat diciptakan baik dan kudus (Kej 1:31). Karena memiliki kebebasan untuk memilih, banyak malaikat ikut dalam pemberontakan Iblis (Yeh 28:12-17; 2Pet 2:4; Yud 1:6; Wahy 12:9;
lihat cat. --> Mat 4:10)
[atau --> Mat 4:10]
dan meninggalkan kedudukan mereka semula selaku hamba-hamba Allah, sehingga dengan demikian kehilangan peranan sorgawi mereka. Pastilah, setan-setan dalam PB adalah para malaikat yang terjatuh ini (Mat 25:41;
lihat cat. --> Yud 1:6;
[atau --> Yud 1:6]
lih. art.KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN).
2) Alkitab berbicara tentang rombongan malaikat baik yang sangat banyak (1Raj 22:19; Mazm 68:18; 148:2; Dan 7:9-10; Wahy 5:11), sekalipun hanya nama dua malaikat yang disebutkan dalam Alkitab: Mikhael (Dan 12:1; Yud 1:9; Wahy 12:7) dan Gabriel (Dan 9:21; Luk 1:19,26). Rupanya malaikat terbagi menurut tingkat yang berbeda: Mikhael disebut penghulu malaikat (maksudnya: "malaikat yang memimpin," Yud 1:9; bd. 1Tes 4:16); kemudian ada serafim (Yes 6:2), kerub (Yeh 10:1-3), para malaikat dengan wibawa dan kuasa (Ef 3:10; Kol 1:16), dan sejumlah besar malaikat yang merupakan roh-roh yang melayani (Ibr 1:13-14; Wahy 5:11).
3) Sebagai makhluk-makhluk rohani, malaikat yang baik memuliakan Allah (Ibr 1:6; Wahy 5:11; 7:11), melaksanakan kehendak-Nya (Bil 22:22; Mazm 103:20), melihat wajah-Nya (Mat 18:10), takluk kepada Kristus (1Pet 3:22), lebih unggul daripada manusia (Ibr 2:6-7), dan tinggal di sorga (Mr 13:32; Gal 1:8). Mereka tidak menikah (Mat 22:30), tidak dapat mati (Luk 20:34-36), dan tidak boleh disembah (Kol 2:18; Wahy 19:9-10). Mereka dapat tampil dalam bentuk manusia (umumnya sebagai orang muda tanpa sayap, bd. Kej 18:2,16; Kej 19:1; Ibr 13:2).
4) Para malaikat melaksanakan banyak kegiatan di bumi atas perintah Allah.Mereka memainkan peranan khusus dalam menyatakan hukum Allah kepada Musa (Kis 7:38; bd. Gal 3:19; Ibr 2:2). Tugas mereka terutama berkaitan dengan peranan mereka dalam misi Kristus untuk menyelamatkan manusia (lih. Mat 1:20-24; 2:13; 28:2; Luk 1:1-2:20; Kis 1:10; Wahy 14:6-7). Mereka bersukacita apabila satu orang berdosa bertobat (Luk 15:10), melayani kepentingan umat Allah (Dan 3:25; Dan 6:22; Mat 18:10; Ibr 1:14), mengamati kehidupan jemaat Kristen (1Kor 11:10; Ef 3:10; 1Tim 5:21), membawa berita dari Allah (Za 1:14-17; Kis 10:1-8; 27:23- 24), mengantarkan jawaban atas doa (Dan 9:21-23; Kis 10:4), kadang-kadang membantu penafsiran mimpi dan penglihatan yang bersifat nubuat (Dan 7:15-16), memberikan kekuatan kepada umat Allah di tengah- tengah pencobaan (Mat 4:11; Luk 22:43), melindungi orang kudus yang takut akan Allah dan membenci kejahatan (Mazm 34:8; 91:11; Dan 6:22; Kis 12:7-10), menghukum orang yang menjadi musuh Allah (2Raj 19:35; Kis 12:23; Wahy 14:17-16:21), berperang melawan kuasa setan-setan (Wahy 12:7-9), dan membawa orang yang selamat ke sorga (Luk 16:22).
5) Selama terjadi peristiwa-peristiwa akhir zaman, peperangan di antara Mikhael dan para malaikat yang kudus melawan Iblis dan pasukan setan-setan akan makin meningkat (Wahy 12:7-9). Para malaikat akan datang bersama dengan Kristus ketika Ia kembali (Mat 24:30-31) dan akan hadir dalam penghakiman seluruh umat manusia (Luk 12:8-9).
MALAIKAT TUHAN.
Perhatian khusus harus diberikan kepada "malaikat Tuhan" (kadang-kadang disebut "malaikat Allah"), malaikat unik yang tampil dalam PL dan PB.
1) Penampilan pertama adalah kepada Hagar di padang gurun (Kej 16:7); penampilan lainnya adalah kepada Abraham (Kej 22:11,15), Yakub (Kej 31:11-13), Musa (Kel 3:2), semua orang Israel pada masa keluaran (Kel 14:19) dan kemudian di Bokhim (Hak 2:1,4), Bileam (Bil 22:22-36), Yosua (Yos 5:13-15, di mana "Panglima Balatentara Tuhan" mungkin sekali adalah malaikat Tuhan), Gideon (Hak 6:11), Daud (1Taw 21:16), Elia (2Raj 1:3-4), Daniel (Dan 6:22), dan Yusuf (Mat 1:20; 2:13).
2) Malaikat Tuhan melaksanakan beberapa tugas yang serupa dengan tugas malaikat pada umumnya. Kadang-kadang ia hanya membawa berita dari Tuhan untuk umat-Nya (Kej 22:15-18; 31:11-13; Mat 1:20). Pada saat lainnya, Allah mengutus malaikat-Nya untuk menyediakan keperluan umat-Nya (1Raj 19:5-7), melindungi mereka dari bahaya (Kel 14:19; 23:20; Dan 6:22), dan pada saat tertentu memusnahkan musuh mereka (Kel 23:23; 2Raj 19:34-35; bd. Yes 63:9). Ketika umat Allah sendiri memberontak dan melakukan dosa besar, malaikat-Nya dapat dipakai untuk membinasakan mereka (2Sam 24:16-17).
3) Identitas malaikat Tuhan telah diperdebatkan, khususya karena cara dia menyapa orang. Perhatikan yang berikut ini:
(a) Dalam Hak 2:1, malaikat Tuhan mengatakan, "Telah Kutuntun kamu keluar dari Mesir dan Kubawa ke negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyangmu, dan Aku telah berfirman, 'Aku tidak akan membatalkan perjanjian-Ku dengan kamu untuk selama-lamanya.'" (huruf miring ditambahkan). Ketika dibandingkan dengan ayat-ayat lain dalam Alkitab yang menjelaskan peristiwa yang sama, tindakan-tindakan ini adalah tindakan Tuhan, Allah perjanjian bangsa Israel. Dialah yang bersumpah kepada Abraham, Ishak, dan Yakub untuk memberikan negeri Kanaan kepada keturunan mereka (Kej 13:14-17; Kej 17:8; 26:2-4; 28:13); Dialah yang bersumpah bahwa perjanjian- Nya akan kekal (Kej 17:7); Dialah yang menuntun Israel keluar dari Mesir (Kel 20:1-2); dan Dia pula yang menuntun mereka memasuki negeri perjanjian itu (Yos 1:1-2).
(b) Ketika malaikat Tuhan ini tampak di hadapan Yosua, Yosua tersungkur dan menyembah-Nya (Yos 5:14). Tanggapan tersebut telah membuat banyak orang beranggapan bahwa malaikat ini merupakan penampakan Tuhan Allah sendiri; jikalau tidak, maka malaikat itu akan melarang Yosua menyembah-Nya (bd. Wahy 19:10; 22:8-9).
(c) Bahkan secara lebih tegas lagi, malaikat Tuhan yang tampak kepada Musa dalam semak yang menyala berkata dengan lebih tegas, "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub" (Kel 3:6;
lihat cat. --> Kej 16:7;
lihat cat. --> Kel 3:2).
[atau --> Kej 16:7; Kel 3:2]
4) Karena malaikat Tuhan dihubungkan begitu erat dengan Tuhan sendiri, dan karena Dia tampak dalam rupa manusia, beberapa orang menganggap Dia sebagai penampilan Kristus yang abadi, Oknum Tritunggal kedua, sebelum penjelmaan-Nya dan kelahiran-Nya dari seorang perawan.
a. Kedudukan Manusia Dalam Beriman Kepada Malaikat.
Malaikat merupakan makhluk ghaib oleh karena itu tidak bisa dibuktikan keberadaannya oleh panca indra manusia, yang mengeta¬hui secara pasti tentang keberadaan Malaikat hanyalah Allah swt. sendiri, sedang manusia tidak diperintah untuk mengetahui dan menyelidikinya.
Manusia diciptakan oleh Allah swt. memiliki tiga tugas pokok, yaitu :
1. Untuk menyembah dan berbakti kepada Allah swt. semata.
2. Untuk menjadi kholifah di muka bumi.
3. Untuk diuji oleh Allah swt. sejauh mana manusia telah menjalankan 2 tugas di atas.
Untuk menjalankan missinya manusia dilengkapi dengan beberapa kemampuan dasar, antara lain diberikan akal dan nafsu, sedangkan dalam pelaksanaannya Allah swt. memberikan petunjuknya melalui Agama Islam.
Beriman kepada Malaikat bukan berarti mengkultuskannya, akan tetapi agar manusia mengetahui bahwa segala kejadian dimuka bumi ini dibawah kontrol dan pengawasan Malaikat yang telah ditugasi oleh Allah swt.
b. Persamaan/Perbedaan antara Manusia dan Malaikat.
Antara manusia dan malaikat memiliki persamaan dan perbedaan, persamaannya karena keduanya sama-sama berkedudukan sebagai hamba dan mahluk ciptaan Allah swt. Kemudian perbedaan antara keduanya adalah dalam hal asal usul kejadian, fungsi dan tugas.
Asal usul kejadian manusia dan malaikat memiliki perbedaan prinsip, Malaikat dicipta¬kan Allah swt. dari nur dan tanpa jenis kelamin. Malaikat adalah mahluk yang selalu taat dan patuh sehing-ga amal perbuatannya tidak ada yang mencacat dan langsung dibawah pengawasan Allah swt.
Dengan demikian maka antara manusia dan Malaikat dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Berbeda asal ciptaannya, Malaikat-malaikat Allah swt. dicipta dari nur atau cahaya, se¬dangkan manusia diciptakan dari sari pati tanah.
2. Berbeda dalam tugas.Malaikat bertugas mengabdi kepada Allah swt. dan mengawasi tugas manusia, sedangkan manusia bertugas seperti tersebut di atas.
3. Berbeda dalam sifat-sifatnya. Malaikat adalah makhluk ghaib, tidak memiliki jenis kelamin, tidak makan, tidak minum, tidak tidur, tidak pernah payah dan sakit serta tidak pernah melanggar larangan Allah swt.
Malaikat senantiasa taat terhadap perintah dan sama sekali tidak tertarik untuk melangar larangan Allah swt., sedangkan sifat-sifat manusia pada umumnya sering merupakan kebalikan dari sifat Malikat.
Menurut bahasa, kata “Malaikat” merupakan kata jamak yang berasal dari Arab malaka (ملك) yang berarti kekuatan, yang berasal dari kata mashdar “al-alukah” yang berarti risalah atau misi, kemudian sang pembawa misi biasanya disebut dengan Ar-Rasul. Malaikat diciptakan oleh Allah terbuat dari cahaya (nuur), berdasarkan salah satu hadist Muhammad, “Malaikat telah diciptakan dari cahaya.”
Iman kepada malaikat adalah bagian dari Rukun Iman. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya.
Walaupun manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi pada para Nabi dan Rasul. Malaikat selalu menampakan diri dalam wujud laki-laki kepada para nabi dan rasul. Seperti terjadi kepada Nabi Ibrahim
PENGERTIAN IMAN KEPADA MALAIKAT
Iman Kepada Malaikat yaitu meyakini tanpa ragu di dalam hati dan pikiran bahwa selain menciptakan manusia Allah juga menciptakan malaikat dari cahaya, dan bahwa malaikat itu adalah makhluk yang paling taat dan tidak sekalipun berbuat maksiat.
Dalil:
“Dan barang siapa yang kafir terhadap Allah, malaikat-malaikatNya , kitab-kitabNya, Rasul-rasulNya dan hari akhirat maka sungguh dia dalam kesesatan yang nyata”. (AnNisa’: 136)
“Barang siapa menjadi musuh Allah dan malaikat-malaikatNya dan Rasul-rasulNya dan jibril dan mikail maka Sungguh Allah musuh orang-orang kafir”. ( AlBaqarah: 98)
Sifat-sifat Malaikat
1. Wujudnya halus tak nampak mata “خلق الملائكة من نور ” (HR.Muslim)
2. Tidak laki-laki dan tidak perempuan dan tidak menikah. (lihat Asshafat:149-152)
3. Memiliki ajnihah. Lihat Surat Fathir ayat 1.
4. Hamba Allah yang mulia, tidak sekalipun menentang perintah Allah .( At Tahrim: 6)
HUKUM BERIMAN KEPADA MALAIKAT
Sebagai umat islam beriman kepada malaikat hukumnya fardu ‘ain. Adapun perintah untuk beriman kepada malaiakat tersurah dalam firman Allah swt. di dalam surat Al Baqarah ayat 3 dan 285, dan hadis Nabi saw.
KEJADIAN MALAIKAT
Adapun mengenai malaikat Al-Quran tidak menjelaskan asal terjadinya, tetapi dijelaskan oleh hadis Nabi Muhammad SAW, sebagai berikut.
“dari Aisyrah, Rosulullah saw. Bersabda : Malaikat itu diciptakan dari cahaya sedangkan jin dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepada kamu semua.” (HR.Muslim)
KEDUDUKAN MANUSIA DAN MALAIKAT DI SISI ALLAH
Kedudukan manusia lebih sempurna dan mulia di sisi Allah ketimbang malaikat. Firman Allah swt. dalam QS AL-Isra ayat 70 :
“dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka dari darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.” (QS Al-Isra 17 :70)
Oleh sebab itu Allah swt. mengangkat menusia menjadi khalifah/ wakil Allah (QS 2: 30). Keterkaitan manusia dan malaikat terletak pada kedudukan dan tugasnya yang berbeda, yaitu sebagai berikut.
Manusia adalah hamba Allah swt. Mengangkat manusia menjadi khalifah di muka bumi yang bertugas untuk mengelola dan memakmurkan bumi dengan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan makhluk lainnya, khususnya manusia (QS 2: 30, QS 33: 72)
Malaikat adalah hamba Allah swt. dan utusannya yang bertugas antara lain mengawasi/ menjaga perbuatan manusia saat melaksanakan fungsinya sebagai penguasa khalifah (QS 13 : 11).
Dengan demikian, sesungguhnya malaikat dan manusia adalah sama-sama utusan Allah swt. sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Hajj 22 :75 sebagai berikut.
“Allah memilih para utusan (-Nya) dari malaikat dan dari manusia. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS Al-Hajj 22 : 75)
PERBEDAAN MALAIKAT DENGAN MAKHLUK GHAIB LAINNYA
1. Perbedaan malaikat dengan iblis-setan
a. Malaikat
Malaikat sebangsa jin yang di ciptakan dari cahaya, ia patuh, taat, menjalankan perintah Allah, tidak sombong (QS 2: 34, QS 38: 73).
b. Iblis-Setan
Sebangsa jin yang tercipta dari api ingkar dan sombong serta tidak taat dan patuh atas perintah Allah SWT. (QS 2 : 34, QS 38 : 73-76, QS 17 : 27), iblis selalu menimbulkan perselisihan (QS 17 : 53), iblis menyesatkan semua manusia (QS 38 : 82).
Apakah manusia lebih rendah dari malaikat atau lebih tinggi derajatnya dari malaikat?
Sadarilah akan kekuatan,kemampuan yang anda miliki sejak anda dilahirkan didunia ini,anda bisa melakukan apa aja yang anda inginkan,dengan menggunakan kemampuan anda sendiri, manusia diciptakan lebih tinggi derajatnya dari pada mahluk ciptaan tuhan yang lain.
Pernyataan di atas adalah menceritakan tentang manusia yang diciptakan lebih tinggi derajatnya dari pada manusia?? Nahh…ada sedikit yang mengganjal di dalam pernyataant tersebut, yakni apakah dalam kalimat pernytaan “manusia lebih tinggi derajatnya dari mahluk ciptaan Tuhan yang lain”, apakah dalam pernyataan mahluk lain tersebut termasuk malaikat didalamnya??? Jika ya, berarti manusia derajatnya lebih tinggi dari pada mahluk ciptaan Tuhan lain bernama Malaikat, dan jika benar pernyataan tersebut, apakah yang membedakan manusia dan malaikat sehingga manusia bisa lebih tinggi derajatnya dari pada malaikat??
Pertanyaan ini juga dilontarkan malaikat ketika ia bertanya kepada Allah mengapa dia harus bersujud kepada manusia( Nabi Adam ) yang nantinya akan mendustai-Nya.? Namun Allah menyuruh malaikat untuk menyebutkan benda yang Ia tunjuk. Malaikat tidak dapat menjawab karena mereka tidak tahu. Sedangkan Adam dapat menjawab semuanya karena telah diberi akal an pengetahuan. Malaikat langsung meminta maaf kepada Allah atas kekhilafan mereka dan langsung bersujud kepada Adam.
Nahh…atas dasar itulah manusia diciptakan derajatnya lebih tinggi dari pada malaikat, manusia dan malaikat diciptakan dari sesuatu yang berbeda pula, Malaikat di ciptakan dari cahanya yang sangat lembut, sedangkan manusia diciptakan dari tanah. Adapun perbedaan bekal dari keduanya saat keduanya diciptakan, Manusia diciptakan dari tanah dan dibekali akal, pikiran dan nafsu. Sedangkan Malaikat diciptakan dari cahaya dan ditentukan kodratnya untuk patuh kepada Tuhan. Jadi secara garis besar manusia bisa diciptakan lebih tinggi derajatnya dari pada Malaikat karena manusia diciptakan dengan dibekali akal, pikiran dan nafsu.
PARA MALAIKAT DAN MALAIKAT TUHAN
Nas : Hak 2:1
Ayat: "Lalu malaikat Tuhan pergi dari Gilgal ke Bokhim dan berfirman, 'Telah Kutuntun kamu keluar dari Mesir dan Kubawa ke negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyangmu, dan Aku telah berfirman: Aku tidak akan membatalkan perjanjian-Ku dengan kamu selama-lamanya.'"
Alkitab sering kali menyebut malaikat; artikel ini memberikan pandangan sekilas mengenai ajaran Alkitab tentang malaikat.
PARA MALAIKAT.
Kata "malaikat" (Ibr. _malak_; Yun. _angelos_) berarti "pesuruh". Para malaikat adalah pesuruh atau hamba sorgawi Allah (Ibr 1:13-14), diciptakan Allah sebelum dunia ini ada (Ayub 38:4-7; Mazm 148:2,5; Kol 1:16).
1) Alkitab berbicara tentang malaikat yang baik dan yang jahat, sekalipun ditekankan bahwa pada mulanya semua malaikat diciptakan baik dan kudus (Kej 1:31). Karena memiliki kebebasan untuk memilih, banyak malaikat ikut dalam pemberontakan Iblis (Yeh 28:12-17; 2Pet 2:4; Yud 1:6; Wahy 12:9;
lihat cat. --> Mat 4:10)
[atau --> Mat 4:10]
dan meninggalkan kedudukan mereka semula selaku hamba-hamba Allah, sehingga dengan demikian kehilangan peranan sorgawi mereka. Pastilah, setan-setan dalam PB adalah para malaikat yang terjatuh ini (Mat 25:41;
lihat cat. --> Yud 1:6;
[atau --> Yud 1:6]
lih. art.KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN).
2) Alkitab berbicara tentang rombongan malaikat baik yang sangat banyak (1Raj 22:19; Mazm 68:18; 148:2; Dan 7:9-10; Wahy 5:11), sekalipun hanya nama dua malaikat yang disebutkan dalam Alkitab: Mikhael (Dan 12:1; Yud 1:9; Wahy 12:7) dan Gabriel (Dan 9:21; Luk 1:19,26). Rupanya malaikat terbagi menurut tingkat yang berbeda: Mikhael disebut penghulu malaikat (maksudnya: "malaikat yang memimpin," Yud 1:9; bd. 1Tes 4:16); kemudian ada serafim (Yes 6:2), kerub (Yeh 10:1-3), para malaikat dengan wibawa dan kuasa (Ef 3:10; Kol 1:16), dan sejumlah besar malaikat yang merupakan roh-roh yang melayani (Ibr 1:13-14; Wahy 5:11).
3) Sebagai makhluk-makhluk rohani, malaikat yang baik memuliakan Allah (Ibr 1:6; Wahy 5:11; 7:11), melaksanakan kehendak-Nya (Bil 22:22; Mazm 103:20), melihat wajah-Nya (Mat 18:10), takluk kepada Kristus (1Pet 3:22), lebih unggul daripada manusia (Ibr 2:6-7), dan tinggal di sorga (Mr 13:32; Gal 1:8). Mereka tidak menikah (Mat 22:30), tidak dapat mati (Luk 20:34-36), dan tidak boleh disembah (Kol 2:18; Wahy 19:9-10). Mereka dapat tampil dalam bentuk manusia (umumnya sebagai orang muda tanpa sayap, bd. Kej 18:2,16; Kej 19:1; Ibr 13:2).
4) Para malaikat melaksanakan banyak kegiatan di bumi atas perintah Allah.Mereka memainkan peranan khusus dalam menyatakan hukum Allah kepada Musa (Kis 7:38; bd. Gal 3:19; Ibr 2:2). Tugas mereka terutama berkaitan dengan peranan mereka dalam misi Kristus untuk menyelamatkan manusia (lih. Mat 1:20-24; 2:13; 28:2; Luk 1:1-2:20; Kis 1:10; Wahy 14:6-7). Mereka bersukacita apabila satu orang berdosa bertobat (Luk 15:10), melayani kepentingan umat Allah (Dan 3:25; Dan 6:22; Mat 18:10; Ibr 1:14), mengamati kehidupan jemaat Kristen (1Kor 11:10; Ef 3:10; 1Tim 5:21), membawa berita dari Allah (Za 1:14-17; Kis 10:1-8; 27:23- 24), mengantarkan jawaban atas doa (Dan 9:21-23; Kis 10:4), kadang-kadang membantu penafsiran mimpi dan penglihatan yang bersifat nubuat (Dan 7:15-16), memberikan kekuatan kepada umat Allah di tengah- tengah pencobaan (Mat 4:11; Luk 22:43), melindungi orang kudus yang takut akan Allah dan membenci kejahatan (Mazm 34:8; 91:11; Dan 6:22; Kis 12:7-10), menghukum orang yang menjadi musuh Allah (2Raj 19:35; Kis 12:23; Wahy 14:17-16:21), berperang melawan kuasa setan-setan (Wahy 12:7-9), dan membawa orang yang selamat ke sorga (Luk 16:22).
5) Selama terjadi peristiwa-peristiwa akhir zaman, peperangan di antara Mikhael dan para malaikat yang kudus melawan Iblis dan pasukan setan-setan akan makin meningkat (Wahy 12:7-9). Para malaikat akan datang bersama dengan Kristus ketika Ia kembali (Mat 24:30-31) dan akan hadir dalam penghakiman seluruh umat manusia (Luk 12:8-9).
MALAIKAT TUHAN.
Perhatian khusus harus diberikan kepada "malaikat Tuhan" (kadang-kadang disebut "malaikat Allah"), malaikat unik yang tampil dalam PL dan PB.
1) Penampilan pertama adalah kepada Hagar di padang gurun (Kej 16:7); penampilan lainnya adalah kepada Abraham (Kej 22:11,15), Yakub (Kej 31:11-13), Musa (Kel 3:2), semua orang Israel pada masa keluaran (Kel 14:19) dan kemudian di Bokhim (Hak 2:1,4), Bileam (Bil 22:22-36), Yosua (Yos 5:13-15, di mana "Panglima Balatentara Tuhan" mungkin sekali adalah malaikat Tuhan), Gideon (Hak 6:11), Daud (1Taw 21:16), Elia (2Raj 1:3-4), Daniel (Dan 6:22), dan Yusuf (Mat 1:20; 2:13).
2) Malaikat Tuhan melaksanakan beberapa tugas yang serupa dengan tugas malaikat pada umumnya. Kadang-kadang ia hanya membawa berita dari Tuhan untuk umat-Nya (Kej 22:15-18; 31:11-13; Mat 1:20). Pada saat lainnya, Allah mengutus malaikat-Nya untuk menyediakan keperluan umat-Nya (1Raj 19:5-7), melindungi mereka dari bahaya (Kel 14:19; 23:20; Dan 6:22), dan pada saat tertentu memusnahkan musuh mereka (Kel 23:23; 2Raj 19:34-35; bd. Yes 63:9). Ketika umat Allah sendiri memberontak dan melakukan dosa besar, malaikat-Nya dapat dipakai untuk membinasakan mereka (2Sam 24:16-17).
3) Identitas malaikat Tuhan telah diperdebatkan, khususya karena cara dia menyapa orang. Perhatikan yang berikut ini:
(a) Dalam Hak 2:1, malaikat Tuhan mengatakan, "Telah Kutuntun kamu keluar dari Mesir dan Kubawa ke negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyangmu, dan Aku telah berfirman, 'Aku tidak akan membatalkan perjanjian-Ku dengan kamu untuk selama-lamanya.'" (huruf miring ditambahkan). Ketika dibandingkan dengan ayat-ayat lain dalam Alkitab yang menjelaskan peristiwa yang sama, tindakan-tindakan ini adalah tindakan Tuhan, Allah perjanjian bangsa Israel. Dialah yang bersumpah kepada Abraham, Ishak, dan Yakub untuk memberikan negeri Kanaan kepada keturunan mereka (Kej 13:14-17; Kej 17:8; 26:2-4; 28:13); Dialah yang bersumpah bahwa perjanjian- Nya akan kekal (Kej 17:7); Dialah yang menuntun Israel keluar dari Mesir (Kel 20:1-2); dan Dia pula yang menuntun mereka memasuki negeri perjanjian itu (Yos 1:1-2).
(b) Ketika malaikat Tuhan ini tampak di hadapan Yosua, Yosua tersungkur dan menyembah-Nya (Yos 5:14). Tanggapan tersebut telah membuat banyak orang beranggapan bahwa malaikat ini merupakan penampakan Tuhan Allah sendiri; jikalau tidak, maka malaikat itu akan melarang Yosua menyembah-Nya (bd. Wahy 19:10; 22:8-9).
(c) Bahkan secara lebih tegas lagi, malaikat Tuhan yang tampak kepada Musa dalam semak yang menyala berkata dengan lebih tegas, "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub" (Kel 3:6;
lihat cat. --> Kej 16:7;
lihat cat. --> Kel 3:2).
[atau --> Kej 16:7; Kel 3:2]
4) Karena malaikat Tuhan dihubungkan begitu erat dengan Tuhan sendiri, dan karena Dia tampak dalam rupa manusia, beberapa orang menganggap Dia sebagai penampilan Kristus yang abadi, Oknum Tritunggal kedua, sebelum penjelmaan-Nya dan kelahiran-Nya dari seorang perawan.
PLEASE SUBSCRIBE GAN CHANNEL KAMI.!!!
thanks if u comments